Koto Lalang — Rabu, 24 Desember 2025. Di tengah suasana duka dan keprihatinan akibat bencana yang melanda, warga Kelurahan Koto Lalang memilih untuk saling menguatkan dalam bingkai iman. Melalui Majelis Taklim Yasinan (MTY) Kelurahan Koto Lalang, masyarakat berkumpul membaca Surah Yasin, berzikir, serta memanjatkan doa bersama sebagai ikhtiar batin untuk meneguhkan hati dan menumbuhkan harapan.
Suasana majelis berlangsung khidmat. Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an mengalir lembut, menyatu dengan zikir yang menggema dari relung hati jamaah. Di antara wajah-wajah yang hadir, tampak keteduhan sekaligus ketegaran—sebuah isyarat bahwa di balik musibah, iman tetap menjadi tempat berlabuh yang paling kokoh.
Pembina Majelis Taklim Yasinan, Ustadz Almi Efendi, SIQ., STh. I., dalam ceramahnya mengangkat tema “Sabar dalam Bencana”. Dengan bahasa yang sederhana namun sarat makna, ia mengajak jamaah untuk memahami bahwa sabar bukanlah sikap pasrah tanpa usaha, melainkan kekuatan jiwa untuk tetap berdiri tegak, berikhtiar, dan menjaga keutuhan persaudaraan.
“Bencana boleh meruntuhkan bangunan, tetapi jangan sampai meruntuhkan keimanan. Sabar adalah cahaya bagi orang beriman, dan doa adalah tali yang menghubungkan kita dengan pertolongan Allah,” tutur Almi Efendi, yang juga Ketua IPARI Kota Padang, dengan suara yang menenangkan.
Ia menegaskan bahwa majelis seperti ini bukan sekadar rutinitas ibadah, melainkan ruang penyembuhan jiwa. Di sinilah air mata menjadi doa, dan kebersamaan menjadi penopang kekuatan. Dalam kebersamaan itulah, luka batin perlahan dirajut menjadi harapan baru.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama, dipanjatkan untuk keselamatan, kekuatan, serta ketabahan seluruh warga. Doa-doa itu mengalir lirih namun penuh keyakinan, seakan menjadi janji bersama bahwa Koto Lalang tidak akan berjalan sendiri menghadapi ujian.
Majelis Taklim Yasinan Kelurahan Koto Lalang kembali membuktikan bahwa di saat bencana datang, iman, sabar, dan kebersamaan adalah benteng paling kuat. Dari Yasin hingga doa bersama, warga bersatu—menjaga harap, meneguhkan langkah, dan mempercayakan masa depan kepada Allah Swt. (AE)